‘TAMU TAK DIUNDANG’
Mau bikin suara bagus, unsur di luar instalasi audio wajib juga mendapat prioritas utama
Menurut Nico, bos gerai audio Berlin, jalan RS. Fatmawati Jakarta Selatan untuk mengatasi gangguan suara, batasan akustik kabin mesti dipahami. Akustik mobil meliputi bagian paling belakang mobil sampai depan kabin. “Jadi kalau mau bikin suara bagus semua bagian di mobil mesti diperhatikan,” ungkap instalatur vegetarian ini.
**************
Per pintu kendor, pengunci mekanik pintu longgar, dudukan kaca tak rigid, jok bunyi menderit, dudukan dashboard patah, dan lainnya merupakan gangguan suara yang kerap timbul diakibatkan kondisi mobil. Kalau hal sepele ini dibiarkan akan sulit membuat sistem audio berkualitas optimal. “Seorang instalatur yang baik mesti memperhatikan kondisi mobil, “ tukas Nico.
Berkaitan pula dengan kondisi kabin, untuk memerangi vibrasi dinding berbahan pelat besi dapat dilakukan dengan penggunaan peredam. Namun menurut pengalaman Asiong, instalatur TOP Audio, Jakarta Barat untuk pemasangan peredam di pintu jangan lebih dari 60% dari luas pintu. Tujuan peredam dapat meminimalisir suara mesin, namun jangan membuat ruang akustik menjadi mati alias terlalu senyap. “Padahal suara itu butuh gema,” ungkap instalatur bertubuh ramping ini.
*************
Selanjutnya, permasalahan di panel pintu bukan sekadar membuat dudukan speaker dengan tebal dan kokoh, plastik penguncinya perlu diperhatikan. Menurut Djo Ka Tje, instalatur audio Creative Audio Design, Daan Mogot, Jakarta Barat, jika ingin membuka panel pintu, usahakan klem dari plastik jangan sampai patah. “Kalau satu tak terpasang dapat menimbulkan vibrasi, apalagi mobil sering berguncang,” ungkap penyuka tenis meja ini. Bahkan menurut Ka Tje, instalatur di Amerika mewajibkan untuk mengganti klem pengunci dalam kondisi rusak atau tidak, ketika akan memasang kembali panel pintu.
Berikutnya, jika sistem audio dilengkapi dengan kosmetik beberapa hal mesti diperhatikan. Tujuannya, jangan sampai kosmetik bagus dan enak malah merusak suara. Pengalaman Ka Tje mengajarkan, untuk membuat kosmetik, ia mengikuti standar yang ditetapkan IASCA. Semisal, untuk membuat kosmetik mesti dibuat sekuat mungkin agar ketika mobil berjalan tak ada baut kendor. “Padahal kalau salah ada baut kendor, akan timbul bunyi kletek..tek. Terutama jika menggunakan kosmetik kaca atau akrilik,” tambah instalatur dengan dua anak ini.
Mau bikin suara bagus, unsur di luar instalasi audio wajib juga mendapat prioritas utama
Foto: Rahmat
Beberapa bulan lalu, saya mendengar tatanan suara di sebuah Toyota Kijang 2000 milik kastemer seorang instalatur, tiba-tiba terasa ada suara bergetar, imbasnya nada bas terdengar ganjil. Dengan kepekaan telinga tinggi, instalatur tersebut mengatakan bahwa itu disebabkan oleh salah satu pengunci kaca mekanik yang kendor. Setelah dicek ternyata, itulah penyebabnya. Nah, kalau hanya gangguan kecil itu dapat merusak kualitas suara, bagaimana mengatasi ‘tamu tak diundang’ lainnya?. Menurut Nico, bos gerai audio Berlin, jalan RS. Fatmawati Jakarta Selatan untuk mengatasi gangguan suara, batasan akustik kabin mesti dipahami. Akustik mobil meliputi bagian paling belakang mobil sampai depan kabin. “Jadi kalau mau bikin suara bagus semua bagian di mobil mesti diperhatikan,” ungkap instalatur vegetarian ini.
**************
Per pintu kendor, pengunci mekanik pintu longgar, dudukan kaca tak rigid, jok bunyi menderit, dudukan dashboard patah, dan lainnya merupakan gangguan suara yang kerap timbul diakibatkan kondisi mobil. Kalau hal sepele ini dibiarkan akan sulit membuat sistem audio berkualitas optimal. “Seorang instalatur yang baik mesti memperhatikan kondisi mobil, “ tukas Nico.
Berkaitan pula dengan kondisi kabin, untuk memerangi vibrasi dinding berbahan pelat besi dapat dilakukan dengan penggunaan peredam. Namun menurut pengalaman Asiong, instalatur TOP Audio, Jakarta Barat untuk pemasangan peredam di pintu jangan lebih dari 60% dari luas pintu. Tujuan peredam dapat meminimalisir suara mesin, namun jangan membuat ruang akustik menjadi mati alias terlalu senyap. “Padahal suara itu butuh gema,” ungkap instalatur bertubuh ramping ini.
*************
Selanjutnya, permasalahan di panel pintu bukan sekadar membuat dudukan speaker dengan tebal dan kokoh, plastik penguncinya perlu diperhatikan. Menurut Djo Ka Tje, instalatur audio Creative Audio Design, Daan Mogot, Jakarta Barat, jika ingin membuka panel pintu, usahakan klem dari plastik jangan sampai patah. “Kalau satu tak terpasang dapat menimbulkan vibrasi, apalagi mobil sering berguncang,” ungkap penyuka tenis meja ini. Bahkan menurut Ka Tje, instalatur di Amerika mewajibkan untuk mengganti klem pengunci dalam kondisi rusak atau tidak, ketika akan memasang kembali panel pintu.
Berikutnya, jika sistem audio dilengkapi dengan kosmetik beberapa hal mesti diperhatikan. Tujuannya, jangan sampai kosmetik bagus dan enak malah merusak suara. Pengalaman Ka Tje mengajarkan, untuk membuat kosmetik, ia mengikuti standar yang ditetapkan IASCA. Semisal, untuk membuat kosmetik mesti dibuat sekuat mungkin agar ketika mobil berjalan tak ada baut kendor. “Padahal kalau salah ada baut kendor, akan timbul bunyi kletek..tek. Terutama jika menggunakan kosmetik kaca atau akrilik,” tambah instalatur dengan dua anak ini.