File: Kabel142
MAHAL TAK MENJAMIN SUARA BAIK
(Tulisan ini pernah dimuat di majalah Motor edisi No. 141, penulis Rahmat)
Fungsinya dalam sistem audio tak bisa diremehkan. Tapi salah comot, bisa timbulkan noise.
************
Peranti ini berperan mengalirkan arus listrik dan sinyal suara. Masalahnya, di pasaran tersedia aneka merek dan jenis. Sebut saja Brax, Efx, Monster Cable, Performa. Jadi, sebaiknya pakai mana? Seorang instalatur pengalaman biasanya tahu karakteristik masing-masing kabel. Intinya, sebuah kabel mahal tak menjamin hasil suara baik. “Jika peranti lainnya buruk, suara tetap tak akan maksimal,” bilang Paudiarto, penggawang Carman Audio, Greenville, Jakarta Barat.
***************
Kabel buat car audio bisa diklasifikasikan menjadi tiga jenis. Yakni kabel setrum, interconnects (RCA), dan speaker. Kabel setrum bertugas mengalirkan arus listrik dari aki menuju power ampli. Besarnya pun beraneka ragam. Guna membedakannya diberikan satuan AWG. Ukurannya dari 0, 1, 2, 4, 7, 8 sampai 10 AWG.
Beraneka ragam ukuran tersebut punya peran beda. Ukuran 0 AWG (berdiameter paling besar) umumnya dipakai untuk sistem SPL. “Sistem ini butuh arus listrik besar, sehingga perlu kabel ukuran besar. Jika arus besar tapi pakai kabel kecil, bisa bikin panas lalu meleleh,” kata Aming dari Roma Motor, Sawah Besar. Sebaliknya, jika cuma pakai satu power ampli, ukuran 8 AWG sudah cukup.
Penempatan kabel setrum biasanya diletakkan di bawah jok depan dan umumnya dipakai sepanjang 3 m. Ukuran lebih pendek akan lebih baik karena arus terbuang semakin kecil. “Namun pengecualian untuk mobil dengan aki berada di belakang, butuh paling tidak 1 ½ m,” tukas Paudiarto. Biasanya mobil Eropa sejenis Mercy.
Material penyusun kabel setrum ikut menentukan kualitas hantaran arus. Paling banyak dipakai tembaga. Namun begitu, tak semua mengandung tembaga murni. Artinya, material seperti besi juga terkandung. Jelas ini bisa bikin karat selain hambatan arus listrik jadi besar. Imbasnya, arus dari aki sampai power ampli akan berkurang banyak. Ciri kabel baik adalah jika digerakkan agak lentur. Apalagi di mobil kemungkinan tergencet bangku sangat besar.
***********
Jenis kabel berikutnya, RCA atau biasa disebut interconnects; berperan mengalirkan sinyal suara. Jenis dan harganya beraneka macam. Ditilik dari lapisan yang dipakai, bisa membuat beda suara. “Ada kabel memiliki triple shielded. Pakai tiga lapisan melindungi sinyal suara dari gangguan mesin plus gangguan listrik,” ucap Jhony dari Mega Audio, Jakarta Barat.
Riset menyempurnakan kabel RCA terus dilakukan. Salah satunya dilakukan Rockford dengan teknologi berjuluk Gamma Geometry. Susunan kabelnya dikepang agar arus bolak-balik atau AC tak merusak suara. Ada pula dengan pemakaian serat kabel berlainan ukuran dalam satu wadah seperti dilansir Monster Cable. “Tujuannya agar nada suara bisa dipilah-pilah. Karena risetnya tergolong sukar, harganya cukup mahal,” kata Djo Ka Tje dari Creative Audio Design, Daan Mogot.
Agar tak terjadi noise, penempatan kabel mesti disiasati juga. Apalagi buat mobil CBU yang memiliki sistem kelistrikan cukup rumit. Penempatannya diharamkan dekat kabel mengandung listrik. Prinsipnya seorang instalatur mesti jeli. Peletakan kabel setrum dan RCA tak boleh berdekatan.
Kabel jenis terakhir yaitu kabel speaker. Fungsinya sama seperti kabel RCA; menyalurkan sinyal suara. Ukurannya tergolong mini. “Diameternya lebih kecil dari kabel RCA. Kalau ini penempatannya boleh dekat-dekat kabel RCA,” kata Aming. Rahmat
MAHAL TAK MENJAMIN SUARA BAIK
(Tulisan ini pernah dimuat di majalah Motor edisi No. 141, penulis Rahmat)
Fungsinya dalam sistem audio tak bisa diremehkan. Tapi salah comot, bisa timbulkan noise.
************
Peranti ini berperan mengalirkan arus listrik dan sinyal suara. Masalahnya, di pasaran tersedia aneka merek dan jenis. Sebut saja Brax, Efx, Monster Cable, Performa. Jadi, sebaiknya pakai mana? Seorang instalatur pengalaman biasanya tahu karakteristik masing-masing kabel. Intinya, sebuah kabel mahal tak menjamin hasil suara baik. “Jika peranti lainnya buruk, suara tetap tak akan maksimal,” bilang Paudiarto, penggawang Carman Audio, Greenville, Jakarta Barat.
***************
Kabel buat car audio bisa diklasifikasikan menjadi tiga jenis. Yakni kabel setrum, interconnects (RCA), dan speaker. Kabel setrum bertugas mengalirkan arus listrik dari aki menuju power ampli. Besarnya pun beraneka ragam. Guna membedakannya diberikan satuan AWG. Ukurannya dari 0, 1, 2, 4, 7, 8 sampai 10 AWG.
Beraneka ragam ukuran tersebut punya peran beda. Ukuran 0 AWG (berdiameter paling besar) umumnya dipakai untuk sistem SPL. “Sistem ini butuh arus listrik besar, sehingga perlu kabel ukuran besar. Jika arus besar tapi pakai kabel kecil, bisa bikin panas lalu meleleh,” kata Aming dari Roma Motor, Sawah Besar. Sebaliknya, jika cuma pakai satu power ampli, ukuran 8 AWG sudah cukup.
Penempatan kabel setrum biasanya diletakkan di bawah jok depan dan umumnya dipakai sepanjang 3 m. Ukuran lebih pendek akan lebih baik karena arus terbuang semakin kecil. “Namun pengecualian untuk mobil dengan aki berada di belakang, butuh paling tidak 1 ½ m,” tukas Paudiarto. Biasanya mobil Eropa sejenis Mercy.
Material penyusun kabel setrum ikut menentukan kualitas hantaran arus. Paling banyak dipakai tembaga. Namun begitu, tak semua mengandung tembaga murni. Artinya, material seperti besi juga terkandung. Jelas ini bisa bikin karat selain hambatan arus listrik jadi besar. Imbasnya, arus dari aki sampai power ampli akan berkurang banyak. Ciri kabel baik adalah jika digerakkan agak lentur. Apalagi di mobil kemungkinan tergencet bangku sangat besar.
***********
Jenis kabel berikutnya, RCA atau biasa disebut interconnects; berperan mengalirkan sinyal suara. Jenis dan harganya beraneka macam. Ditilik dari lapisan yang dipakai, bisa membuat beda suara. “Ada kabel memiliki triple shielded. Pakai tiga lapisan melindungi sinyal suara dari gangguan mesin plus gangguan listrik,” ucap Jhony dari Mega Audio, Jakarta Barat.
Riset menyempurnakan kabel RCA terus dilakukan. Salah satunya dilakukan Rockford dengan teknologi berjuluk Gamma Geometry. Susunan kabelnya dikepang agar arus bolak-balik atau AC tak merusak suara. Ada pula dengan pemakaian serat kabel berlainan ukuran dalam satu wadah seperti dilansir Monster Cable. “Tujuannya agar nada suara bisa dipilah-pilah. Karena risetnya tergolong sukar, harganya cukup mahal,” kata Djo Ka Tje dari Creative Audio Design, Daan Mogot.
Agar tak terjadi noise, penempatan kabel mesti disiasati juga. Apalagi buat mobil CBU yang memiliki sistem kelistrikan cukup rumit. Penempatannya diharamkan dekat kabel mengandung listrik. Prinsipnya seorang instalatur mesti jeli. Peletakan kabel setrum dan RCA tak boleh berdekatan.
Kabel jenis terakhir yaitu kabel speaker. Fungsinya sama seperti kabel RCA; menyalurkan sinyal suara. Ukurannya tergolong mini. “Diameternya lebih kecil dari kabel RCA. Kalau ini penempatannya boleh dekat-dekat kabel RCA,” kata Aming. Rahmat