15 MITOS AUDIO MOBIL
Tulisan ini pernah dimuat di majalah MOTOR Modified Cars & Lifestyle (Kompas Gramedia)
Penulis: Rachmad Sadeli
MENGUAK YANG SAMAR-SAMAR
Mulai dari pengaturan nada sampai ukuran boks subwoofer
Seperti cabang ilmu lain, dunia audio mobil juga mengenal mitos-mitos yang berkembang di benak publiknya. Jika mitos-mitos ini dipercayai dan tanpa krosscek bukan tidak mungkin berakibat fatal pada sistem yang akan dibangun. Untuk menguak misteri mitos-mitos dalam bidang tata suara ini, MOTOR sajikan 15 hal yang wajib dicermati berkaiatan dengan sistem audio. Rahmat
1. Pengaturan nada sebaiknya dibiarkan selalu datar.
Kalau saja nada datar bisa selalu mengasilkan suara prima dalam audio mobil, maka tak dibutuhkan tombol-tombol pengatur suara. Dalam home audio saja dibutuhkan perlakuan berbeda, apalagi di kabin mobil yang punya jarak dengar begitu dekat. Dengan adanya pengatur nada ini jika rekaman dirasakan kurang nada bas atau vokalnya dapat segera diatasi.
2. Merek-merek terkenal pasti bagus kualitas suaranya.
Dari segi desain sebuah perangkat mungkin benar terjamin kualitasnya. Namun untuk kualitas suara kadang tak bisa terwujud karena bisa saja ada komponen aslinya sudah diganti. Maka sebaiknya jika Anda tak ingin salah teliti juga komponen yang dipakai.Untuk di mobil selain barang berkualitas teknik pemasangan jadi faktor penting mendapatkan keluaran suara bermutu.
3. Makin besar subwoofer, makin bagus suara bassnya.
Dahulu pendapat itu bisa saja benar sebelum teknologi maju ditemukan. Sekarang bisa saja didapatkan suara berkualitas dari subwoofer berukuran kecil. Semisal subwoofer 8 inci merek A akan lebih bagus suaranya dibanding merek B yang berdiameter 12 inci. Penyebab speaker A lebih baik karena ditunjang teknik dan material yang dipakai berkualitas prima.
4. Ancaman satu-satunya buat tweeteer ialah daya yang diterima terlalu berlebihan.
Ternyata speaker bisa rusak bukan hanya daya besar, daya kecil pun bisa juga. Kalau watt power ampli tak cukup dan musik dimainkan dengan volume tinggi, maka akan terjadi pemotongan suara berlebihan. Sehingga tweeter tak mampu menahan beban itu. Selain itu, sinyal cacat akan lebih memanaskan gulungan kawat halus pada tweeter. Ujung-ujungnya kalau dibiarkan tweeter malah jebol.
5. Pakai peredam pasti vibrasi hilang total .
Sebagus-bagusnya teknik peredaman, pasti masih ada getaran
terjadi. Oleh karena itu, fungsi peredam bukan melibas total vibrasi, tapi lebih kepada mereduksinya. Peredaman total sampai tak terdengar suara dari luar malah membuat sistem jadi tak natural.
6. Kabel setrum tak pengaruhi kualitas suara.
Sinyal listrik yang melalui kabel setrum diubah peranti audio menjadi sinyal suara. Berdasarkan hal ini amat dibutuhkan kabel setrum berkualitas agar suara yang dihasilkan juga bagus. Makanya, untuk mendapatkan kualitas suara prima, perhatikan pemakaian kabel setrum.
7. Untuk memasang kabel kita tak perlu perhatikan arah.
Kabel-kebal berkualitas umumnya memiliki tanda arah pada selongsongnya. Tujuan dari arah ini untuk memberikan semburan suara optimal. Artinya pihak pabrikan telah lakukan riset untuk dapatkan suara yang baik.
8. Penempatan sekering bisa bebas dilakukan jarak kabel ke aki.
Opini ini tak tepat, sekring yang berperan melindungi aki atau alternator hendaknya ditaruh sedekat mungkin dengan komponen yang dilindungi. Jarak antara penghasil atau penyimpan arus ke sekring maksimal 35 cm.
9. Kabel mahal pasti memuaskan telinga kamu.
Setiap kabel memiliki karakter yang berbeda, ada yang dominant mengahasilkan nada bass dan ada pula kabel yang menghsilkan karakter vokal yang manis. Lalu ada kabel yang yang dapat merespons musik dengan cepat, tapi memiliki nada rendah buruk. Berdasrkan hal ini adalah sangat penting untuk memakai kabel sesuai dengan kebutuhan. Jadi janganlah melihat kabel dari sisi harganya terlebih dahulu, tapi lebih pada karakter suara yang dihasilkan.
10. Audio mobil tak perlu ditune up.
Penadapat ini tak tepat, sebuah sistem audio yang telah bekerja lama butuh setting ulang agar kinerja komponen bisa pulih kembali.
11. CD jenis musik metal dan rock tak bisa untuk jadi alat tes audio.
Segala CD dengan teknik perekaman bermutu bisa jadi alat tes mutu kualitas suara sebuah sistem audio. Begitu juga dengan CD musik metal dan rock. Sebuah sistem yang baik mestilah dapat memainkan berbagai aliran musik.
12. Optik CD dan DVD tak perlu dirawat.
Banyak oarang malas melakukan perawatan terhadap optik CD dan DVD lantaran letaknya tak terlihat. Padahal komponen ini seperti lainnya, butuh perlakukan dan perawatan agar tetap bisa awet. Langkah penecagahan pakai CD dan DVD dengan benar, lalu bersihkan dengan CD.DVD cleaner agar kemampuan optiknya tetap prima.
13. Menempatkan kabel audio secara sejajar dengan kabel kelistrikan mobil tak timbulkan apa-apa.
Menggabungkan kabel kelistrikan mobil dan kabel audio secata sejajar atau berada dalam satu jalur wajib dihindari. Jika dibaiarkan akan timbulkan storing lantaran adanya induksi listrik.
14. Kabel negatif dari sebuah komponen audio dapat ditempatkan pada berbagai tempat di bodi mobil.
Hal di atas wajib dihindari. Gunakan selalu metode satu titik, yaitu menggabungkan semua jalur listrik negatif perangkat audio kamu ke satu titik saja dan hubungkan ke langsung kebalnya ke kutub negatif aki.
15. Ingin dapat bass deep, boks subwoofer dibesarkan.
Pabrikan audio biasanya merekomendasikan ukuran boks untuk sebuah subwoofernya. Bagaimana kalau ukuran boksnya diperbesar dua kali lipat untuk dapatkan suara bass yang deep? Betul langkah ini dapat membuat bass jadi deep, tapi dapat mengakibatkan rusaknya subwoofer. Hal ini dikarenakan gerakkan subwoofer menjadi terlalu bebas yang akhirnya akan merusak sistem suspensinya.
Boks 1:
Teknologi Kabel
OXYGEN FREE COPPER
Demi tuntutan suara berkualitas, pabrikan audio melahirkan teknologi kabel yang diberi nama Oxygen Free Copper (OFC). Teknologi ini dikembangkan di Jepang pada tahun 1975. Prosesnya pembuatannya, tembaga cair di masukan dalam wadah cetak dan kemudian ditarik. Yang membuat OFC lebih unggul dibanding kabel lain, tembaga yang dihasilkan mengandung 10 PPM oksigen. Dan lebih penting lagi akibat tak dipengaruhi oksigen daya hantar kabel OFC meningkat antara 0,5 – 2% lebih baik model sebelumnya. Seiring dengan perkembangannya, melalui teknologi annealing (pelunakan) dihasilkan OFC dengan butiran kristal yang halus dan rapat. Konduktor jenis ini punya kemampuan daya hantar prima.
Boks 2:
Penyebab Kerusakan Speaker
MEKANIK DAN ELEKTRIK
Kerusakan speaker dapat ditinjau dari dua hal, pertama kerusakan akibat sistem mekanik yang bekerja berlebihan. Jika dirinci kerusakan mekanik ini disebabkan karena speaker tidak ditaruh dalam boks dan speaker di dalam boks ported dan digerakkan di bawah frekuensi tuning port-nya. Kerusan kedua disebabkan karena sistem elektriknya, biasanya lantaran panas voice coil yang berlebihan akibat arus yang terlalu besar.
0 komentar